Part 1.
Mari kita Bangun Bangsa ini ke arah yang lebih baik, saya bersedia kembali menjadi pemimpin untuk 5 tahun ke depan. ( Laanjutkann..!!!) weeiittss pemilu udah selesai cuy ntar kena pelanggaran Pemilu dari PANWASLU (Panitia Warga Strezz Selalu) heheh.. Gak nyambung dech sama judulnya. By The Way, ane mau menjelaskan maksud dan tujuan saya dari judul yang saya tampilkan, yaitu cerita pengalaman pribadi yang nyata dari salah satu personil Warga Strezz, ini bukan ngarang atau pun nyarang inget yah..!! yukk sekarang lo baca Artikel yang di buat sama Anak Warga Strezz. Check Get Out..!!!
Tepatnya pada tanggal 8 april 2009 satu hari sebelum pemilu kami sebagai pelajar yang baik dan warga stezz yang baik yang selalu mematuhi peraturan yang ada dan tidak melanggar peraturan lalu lintas pula pun masuk sekolah seperti biasa (banyak amed yang nya). Di sekolah kami tercengang setelah membaca Mading Sekolah, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah (kok nyambung ke teks pembukaan UUD sih??). Jadi intinya dari tanggal 9 - 11 April, Libur sekolah, serempak dengan satu suara kami menyerukannnn ..”Yesss libur Panjang” mengapa demikian? karena sekolah kami bagaikan ”Penjara Suci” jadi kalau ada libur pasti warga strezz dan penduduk SMK Telkom pasti antusias dan seneng banget mendengar, melihat, atau membaca kata yang berhubungan dengan pulang cepet ataupun libur. Lalu seluruh petinggi-petinggi dari Warga Strezz Community pun menggelar rapat di bangku belakang membahas tentang KKN (Kemana, Kapan, Ngapain) saat kita akan liburan. Setelah Rapat yang cukup alot, sengit, dan hampir menelan korban Jiwa (ini bukan cerita tentang SituGintung khan??). Kami pun memutuskan dan menjatuhkan pilihan kami untuk liburan Di rumah Acad yang berada di Parung, Bogor. Setelah seluruh Masyarakat Warga Stezz Di ajak untuk liburan ternyata hanya 10 orang saja yang bisa ikut dalam menjalankan Misi liburan kali ini. Mereka adalah Wiguna, Syauqi(Bule), Aqso, Vino, Very(Ayah), Arsyad (Acad), Roby (Cupang/Temon), Kayis (King Kong), Putu (Bali) dan Dovki (Berry). Sebetulnya sih masih ada yang mau ikut karena suatu hal mereka tidak bisa ikut karena suatu hal. Mereka adalah Chrisensius (Ardi/Aneh??), ia tidak bisa ikut karena ternyata dia masih mempunyai agama dan masih ingat dosa, jadi dia harus memperingati wafatnya Yesus Kristus, sehingga ia tidak bisa ikut. berikutnya Yana, ia tidak boleh ikut karena beliau adalah satu-satunya perempuan yang masih perawan yang ingin ikut, jadi kami tidak mengizinkan beliau untuk ikut misi ini takut kalo Anak-anak meleng ntar salah lubang lagi, heheh.. Tak lupa juga Anca, beliau tidak bisa ikut karena harus membantu Ayahanda yang mencalonkan diri sebagai Caleg Dari Partai Golkar, So Anca harus bantuian catetin hasil suara di TPS-TPS terdekat. Masih ada lagi yang mau ikutan dalam ”Holiday In The Parung” namun tidak bisa kami sebutkan satu per satu anaknya.
10 orang yang terpilih pun mengadakan Meeting untuk Rundown pergi ke Parung agar selama liburan asyik dan tidak terjadi suatu hal yang di inginkan. Kami pun melakukan Meeting yang di hadiri oleh seluruh Mentri yang Terkait. Meeting pun selesai dan menghasilkan beberapa kepuasan bersama yang harus di patuhi dan ditaati bersama (Buusyyet kayak wakil rakyat aja). Hasil keputusan Bersama 10 Mentri Warga strezz sebagai berikut:
1.Wiguna dan Very ekskul futsal terlebih dahulu,lalu langsung ke rumah Aqso bareng dengan Putu dan Kayis serta Roby.
2.Putu dan Kayis pulang dulu untuk siap-siap Holiday sekalian meminta izin kepada ortu masing-masing.
3.Bule dan Dovki ke rumah Aqso menunggu Wiguna, Very dan yang lain dari sekolah untuk berangkat bersama ke rumah Acad.
4.Acad Pergi ke Radio Dalam dengan Albian (Kelas 2) untuk keperluan Skate, terus Acad jemput yang lain di rumah Aqso ketika semua sudah Ngumpul.
5.Vino langsung ke rumah Acad yang di Komplek SETNEG coz rumahnya deket.
6.Setelah 10 orang Komplit langsung Jalan ke rumah Acad yang di Parung.
Sekian hasil Meeting oleh 10 Mentri Warga Strezz mohon maaf kalau ada salah kata tolong jangan di masukkan di dalam hati, sekalian aja masukin jantung biar koit dalam sekejap, hehehe.... Stop jadi ngawur ini buka lagi pelajaran B.Indonesia Bab Pidato sekarang kita lagi cerita.
Setelah melewati 1 hari yang lelah, berat, dan capek karena hari ini ada 3 pelajaran yang ulangan, mereka adalah pelajaran yang susah dan kebanyakan orang menganggap sulit : KKPI, KIMIA dan MTK. 3 pelajaran tersebut membuat kami pusing dan kelimpungan 1 hari itu. Bel sekolah pun bersenandung di telinga kami, menandakan waktu pulang sekolah dan libur panjang 4 hari akan di mulai. Membuat kita senang dan gembira. Setelah pulang pulang sekolah kami pun menjalankan hasil keputusan yang telah di sepakati bersama.
Sesudah masing-masing telah menjalankan keputusan bersama kami pun sekarang sudah berada di rumah Acad yang di Komp.SETNEG.
10 orang pun di Absen untuk kehadirannya ternyata semua telah lengkap, dan tersedia 6 Motor untuk pergi touring ke Parung. Namun Hanya 5 motor saja yang di gunakan untuk Touring sebab Motor Wiguna lagi tidak Sehat di karenakan Ban Belakangnya Bocor but sudah di Tambel, kami takut terjadi sesuatu hal yang tidak kami harapkan dan inginkan terjadi di perjalan karena kondisi motor yang kurang sehat.
Kami semua telah Siap untuk pergi ke Parung, dan seluruh Persyaratan telah di penuhi yaitu izin Ortu, Pelengkapan diri dan Pamit dengan Ortunya Acad serta mengenakan seragam/jaket Kebanggaan Warga Strezz, yang telah kelar penggerjaannya beberapa minggu yang lalu. 5 motor tersebut telah siap untuk pergi ke parung sebelum berangkat kita membaca Do’a. BerDo’a dimulai ”......zzzzzzz........” Amien. 5 motor tersebut adalah milik : Syauqi, Roby, Acad, Vino, dan Putu.
Kira-kira pukul 9 malam Touring pun dimulai. Kelima motor beriringan melewati jalan keluar Komplek. Ketika di perjanan kami mampir terlebih dahulu di resto Ayam Bakar untuk membeli Ayam yang belum di bakar namun telah di beri bumbu untuk kami bakar bersama di Villa Acad.
Beginilah tampang pemuda-pemudi yang mencoba merantau di tanah Parung, Bogor
Malam yang gelap, terangnya lampu-lampu di Kota Tangerang, serta suasana yang begitu bersahabat, kami lewati dan telusuri bersama. Diiringi juga dengan Wajah senang nan gembira, senyum ikhlas, dan tawa canda sehingga suasana kami saat itu, serasa beban-beban yang kami pikul, kami rasakan ketika di sekolah hilang begitu saja seperti angin yang berhembus bebas kemana saja dan burung-burung yang menari, berjoget, bernyayi bersama saat fajar tiba. Kira-kira kami telah melewati Perbatasan kota Tangerang dan Bogor suasana jalan langsung berbeda dari terangnya lampu-lampu yang menerangi jalan berubah menjadi jalan yang Gelap, sepi, sunyi, serta dinginnya malam saat itu. Saat tersebutlah adrenalin kami semua terpacu untuk melewati jalan yang sepi, kurang cahaya dan banyak lubang serta berkelok-kelok. Seluruh kemampuan menggendarai kami pun diuji dalam lintasan tersebut. Namun lintasan tersebut bisa kami lewati bersama karena kami bagaikan satu keluarga satu jiwa dan satu tubuh yang sulit untuk dipisahkan dan apabila salah satu terluka maka kami semua akan meninggalkannya. Kira-kira telah sampai di kota Bogor namun belum sampai di Villa, ban belakang dari motor Roby bocor, kami pun langsung mencari tambal ban terdekat. UntungnyaAri Untung, tukang tambal ban tidak terlalu jauh, kami pun langsung menepi untuk menambal ban belakang Roby.
Saat ban belakang Roby bocor, (Kita Sebut Sebagai ”Tragedi Rp.20.000,-”, Kenapa begitu? karena pas nambel ban Roby Kena tipu kayaknya sih), habis biasanya kan nambal ban cukup mengorek uang Rp.8.000,-, tapi untuk kali ini nambal ban sampe Rp.20.000,- dengan alasan dari Si penambal ban ” Lubangnya gede, jadi saya harus nambel 2x” Seketika Vino langsung kayak orang kesurupan gak jelas gitu, ketawa ga penting. Mengapa demikian? karena Vino sudah mengetahui skenario yang telah disiapkan si penambal ban, selain itu jga dikarenakan dia sering nambel ban, maklum Pekerjaan Sampingan sehabis Sekolah (Becanda jangan marah yah Vin, gak usah sampe megang garpu.) menurutnya Roby telah kena tipu. Terus Vino Bisik-bisik ke Ayah kalo Roby ketipu, Ayah langsung senyum-senyum gitu..hehehe..namun ada yang kontra dengan Vino yaitu Acad. Acad malah bilang
”Bi,kalo tukangnya kasih tau harganya,kasih lebih aja kasihan habis udah malam” Vino pun makin aneh dengan perkataan Acad, habis udah ketipu malah tambah ke tipu pula. Ban pun telah kelar di kerjakan oleh Si Penambal Ban.
Lalu kami berangkat lagi menuju Villa Acad yang sebentar lagi sampai. Selama perjalanan kami terus membahas tragedi Rp.20.000,- tersebut dan saling becanda membahas ”Tragedi Rp.20.000”. Tanpa basa-basipun akhirnya kami pun telah sampai dengan selamat di tujuan yaitu Villa Acad.Kami merasa puas dan senang sekali telah melewati rintangan-rintangan selama di perjalanan.
To be continued...
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Lebih lengkap...